Biden Pimpin Upaya Tangani soal Senjata

Posted by Unknown on December 22, 2012

Share on :

Foto: Biden Pimpin Upaya Tangani soal Senjata
==========================

WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat Barack Obama memenuhi janjinya untuk memperkuat upaya mengatasi kekerasan dengan senjata api. Obama menugaskan Wakil Presiden Joe Biden yang sejak lama menganjurkan pengawasan senjata api untuk memimpin upaya itu, Rabu (19/12/2012).

Langkah itu ditempuh di tengah derasnya desakan untuk mencegah terjadinya penembakan massal menyusul insiden penembakan 26 orang, termasuk 20 anak-anak, di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, akhir pekan lalu.

Staf Gedung Putih mengatakan, Obama tak akan menjelaskan kebijakan yang diambil, tetapi menguraikan proses yang akan dijalani pemerintahnya.

Pada masa jabatan pertamanya, Obama beberapa kali meminta bantuan Biden untuk mengambil peran dalam prakarsa kebijakan yang penting. Hal itu, misalnya, upaya untuk mencari kompromi dengan kubu Republikan di Kongres AS tahun 2011.

Misi Biden adalah mengoordinasi proses di kalangan badan pemerintah untuk memformulasikan kebijakan yang perlu setelah tragedi Newtown. Upaya ini diambil hanya beberapa hari setelah insiden yang menimbulkan protes nasional mendesak dihentikannya kekerasan yang menggunakan senjata api.

Pembantaian Connecticut itu merupakan penembakan massal keempat di AS dalam setahun terakhir. Dalam pidatonya menanggapi insiden Jumat lalu, yang diulanginya saat upacara resmi mengenang para korban, Obama berjanji menggunakan segala daya untuk menjaga anak-anak di negeri itu.

Namun, pengawasan senjata api selama ini merupakan prioritas rendah bagi sebagian besar politisi AS. Hal ini karena kepemilikan senjata api sangat populer di AS serta kuatnya lobi kelompok industri dan pengguna senjata api, NRA.

Hak untuk membawa senjata api yang ditetapkan dalam konstitusi dipandang mayoritas warga AS sebagai hal yang tidak bisa diubah. Bahkan, setelah sejumlah penembakan massal, politisi masih berhati-hati mengambil langkah spesifik untuk membatasi akses ke senapan serbu.

Namun, tragedi Newtown menyebabkan perubahan sikap pada beberapa politisi yang sebelumnya menentang pembatasan senjata api. Salah satunya Senator Demokrat Joe Manchin dari West Virginia.

Banyak anggota Kongres pendukung kepemilikan senjata juga mengimbau agar pemerintah fokus pada isu kesehatan jiwa dan dampak hiburan kekerasan. Obama sendiri lebih memilih pendekatan holistik. Para pembantunya mengatakan, undang- undang pengawasan senjata yang lebih ketat bukan satu-satunya jawaban.

Hari Selasa, dua bocah korban penembakan, James Mattioli dan Jessica Rekos, yang sama-sama berusia 6 tahun, dimakamkan. Pada Rabu, enam korban lagi dimakamkan, termasuk Kepala SD Sandy Hook, Dawn Hochsprung, dan Victoria Soto, salah satu guru yang tewas ketika melindungi murid-muridnya.

Polisi melanjutkan penyidikan di Sandy Hook untuk menguak motif penembakan itu. Bangunan SD Sandy Hook dijadikan tempat kejadian perkara sehingga siswa sekolah itu masih diliburkan. Sarana belajar mengajar dipindahkan ke sekolah terdekat. Adapun murid sekolah lain di Newtown mulai bersekolah kembali. (Reuters/AFP/AP/DI)

 
Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Egidius Patnistik, KOMPAS.com

==========================

WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat Barack Obama memenuhi janjinya untuk memperkuat upaya mengatasi kekerasan dengan senjata api. Obama menugaskan Wakil Presiden Joe Biden yang sejak lama menganjurkan pengawasan senjata api untuk memimpin upaya itu, Rabu (19/12/2012).

Langkah itu ditempuh di tengah derasnya desakan untuk mencegah terjadinya penembakan massal menyusul insiden penembakan 26 orang, termasuk 20 anak-anak, di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, akhir pekan lalu.

Staf Gedung Putih mengatakan, Obama tak akan menjelaskan kebijakan yang diambil, tetapi menguraikan proses yang akan dijalani pemerintahnya.

Pada masa jabatan pertamanya, Obama beberapa kali meminta bantuan Biden untuk mengambil peran dalam prakarsa kebijakan yang penting. Hal itu, misalnya, upaya untuk mencari kompromi dengan kubu Republikan di Kongres AS tahun 2011.

Misi Biden adalah mengoordinasi proses di kalangan badan pemerintah untuk memformulasikan kebijakan yang perlu setelah tragedi Newtown. Upaya ini diambil hanya beberapa hari setelah insiden yang menimbulkan protes nasional mendesak dihentikannya kekerasan yang menggunakan senjata api.

Pembantaian Connecticut itu merupakan penembakan massal keempat di AS dalam setahun terakhir. Dalam pidatonya menanggapi insiden Jumat lalu, yang diulanginya saat upacara resmi mengenang para korban, Obama berjanji menggunakan segala daya untuk menjaga anak-anak di negeri itu.

Namun, pengawasan senjata api selama ini merupakan prioritas rendah bagi sebagian besar politisi AS. Hal ini karena kepemilikan senjata api sangat populer di AS serta kuatnya lobi kelompok industri dan pengguna senjata api, NRA.

Hak untuk membawa senjata api yang ditetapkan dalam konstitusi dipandang mayoritas warga AS sebagai hal yang tidak bisa diubah. Bahkan, setelah sejumlah penembakan massal, politisi masih berhati-hati mengambil langkah spesifik untuk membatasi akses ke senapan serbu.

Namun, tragedi Newtown menyebabkan perubahan sikap pada beberapa politisi yang sebelumnya menentang pembatasan senjata api. Salah satunya Senator Demokrat Joe Manchin dari West Virginia.

Banyak anggota Kongres pendukung kepemilikan senjata juga mengimbau agar pemerintah fokus pada isu kesehatan jiwa dan dampak hiburan kekerasan. Obama sendiri lebih memilih pendekatan holistik. Para pembantunya mengatakan, undang- undang pengawasan senjata yang lebih ketat bukan satu-satunya jawaban.

Hari Selasa, dua bocah korban penembakan, James Mattioli dan Jessica Rekos, yang sama-sama berusia 6 tahun, dimakamkan. Pada Rabu, enam korban lagi dimakamkan, termasuk Kepala SD Sandy Hook, Dawn Hochsprung, dan Victoria Soto, salah satu guru yang tewas ketika melindungi murid-muridnya.

Polisi melanjutkan penyidikan di Sandy Hook untuk menguak motif penembakan itu. Bangunan SD Sandy Hook dijadikan tempat kejadian perkara sehingga siswa sekolah itu masih diliburkan. Sarana belajar mengajar dipindahkan ke sekolah terdekat. Adapun murid sekolah lain di Newtown mulai bersekolah kembali. (Reuters/AFP/AP/DI)


Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Egidius Patnistik, KOMPAS.com



Sumber CoPas :

Terima Kasih ke FanPage Facebbok : Berita dunia
 Semoga Bermanfaat

Ulletea

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terajring secara otomatis oleh spam filter