Berobat adalah sunnah (kebiasaan) para Nabi dan orang-orang Shalih, termasuk pula Rasulullah Muhammad SAW, bahkan beliau memerintahkan :
Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah, karena Allah SWT tidak...
menciptakan penyakit melainkan juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja yaitu penyakit tua. (HR. Abu Daud).
Perut adalah rumah bagi segala macam penyakit, dan penjagaan atas makanan adalah permulaan pengobatan. (HR. Ad Dailami).
Setiap penyakit ada obatnya, jika suatu obat tepat untuk suatu penyakit maka dengan seijin Allah penyakit itu akan sembuh (HR. Muslim)
Dan tatkala Nabi Ibrahim jatuh sakit beliau berkata :
Dan apabila akau sakit Dialah (Allah SWT) yang menyembuhkan aku. (QS. Asy-Syuara : 80).
Banyak ragam pengobatan & penyembuhan dengan hasil yang benar-benar nyata dan dapat dirasakan, berkat penemuan dan usaha manusia. Tapi adakah yang dapat mengalahkan pengobatan cara Nabi SAW, yang perkataannya hanyalah berdasarkan wahyu, tidak diucapkan menurut dorongan nafsu?
dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. An Najm : 3-4)
Ibnul Qayyim Berkata : Pengobatan cara Nabi tidak seperti layaknya pengobatan para ahli medis. Pengobatan cara Nabi dapat diyakini dan bersifat pasti, bernuansa Illahy berasal dari wahyu dan misykat nubuwah serta kesempurnaan akal (Pengobatan & Penyembuhan menurut wahyu Nabi SAW hal. 60).
Pengobatan & Penyembuhan Cara Nabi SAW ada empat macam :
1. Spiritual Illahiyah, doa dan dzikir atau dikenal dengan istilah Ruqyah Syariyah.
2. Materi Natural, yaitu obat alamiah bukan obat kimia sintetis, berupa resep-resep nabawy, seperti : madu, zam-zam, zaitun, habbatussauda, talbinah, kurma, jahe, bawang putih, timun, dll.
3. Bersifat Terapi, seperti : Hijamah, al kayy, pemijatan, usapan, dll.
4. Kombinasi dari ketiganya.
DEFINISI BEKAM / AL HIJAMAH
Dalam bahasa Melayu, hijamah biasa disebut bekam. Di masyarakat Jawa dan lainnya disebut kop atau cantuk. Di Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik atau batangkik. Dalam Bahasa Inggris disebutblood cupping ataublood letting. Dengan bahasa yang lebih ilmiah, cakupan yang lebih luas dan dengan pendekatan medis, kami menyebutnyaOxidant Drainage Therapyyang disingkat ODT.
Secara terminologis dapat dipahami, bahwa hijamah adalah: Pengeluaran darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan melakukan penyedotan dan penyayatan pada bagian yang dimaksud.
Karena penggunaan istilah darah kotor untuk darah hijamah ini dapat dimaknai lain, misalnya darah haid wanita, maka kami lebih suka menyebutnya toxin atau racun. Tapi karena cakupan toxin ini terbatas, maka kami lebih suka menyebutnya oxidant.
Definisi Bekam/hijamah yang lebih luas
ialah metode pengobatan dengan penyedotan kulit di bagian-bagian tertentu untuk mengeluarkan racun, toxin dan oxidant dalam tubuh melalui torehan tipis pada pembuluh darah perifer
di kapiler pada lapisan epidermis.
Al Hijamah disebut juga kop, bekam, cantuk, besungu, cupping terapi (terapi gelas), blood letting.
Hijamah ada dua macam :
1. Hijamah Jaffah (bekam kering), hijamah hanya berupa cupping (penyedotan), yang prinsip kerjanya mengeluarkan angin dari tubuh.
Bekam Kering dibagi 2 macam :
a. Bekam tarik
b. Bekam luncur
c. Bekam magnit
2. Hijamah Damawiyyah (bekam basah), hijamah dengan cara mengeluarkan darah dari kulit yang sudah dicupping (disedot) sebelumnya. Rasulullah hanya mengenal cara yag kedua dan tidak mengenal cara pertama, dan cara mengeluarkan darah ialah dengan Syarthoh (sayatan).
BEBERAPA HADITS TENTANG BEKAM / AL HIJAMAH
1. Termuat di dalam Shahih Al-Bukhari, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW; beliau bersabda: Kesembuhan itu ada dalam tiga hal: sayatan hijamah (bekam), minum madu, dan sundutan dengan api. Tetapi aku melarang ummatku melakukan sundutan .
2. Sesungguhnya cara pengobatan kalian ang paling ideal adalah hijamah dan menggunakan al qusthul bahri. (Muttafaq alaihi).
3. Termuat dalam Sunan Ibnu Majah, dari Katsir Ibnu Salim, dia berkata: Aku mendengar Anas Ibnu Malik mengatakan: Telah bersabda Rasulullah SAW: Aku tidak melewati malaikat pada malam Isro Miroj, kecuali mereka mengatakan: Wahai Muhammad, perintahkanlah kepada ummatmu untuk berbekam .
4. Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah. (HR. Ibnu Majah & At Tirmidzi).
WAKTU UTAMA MELAKUKAN BEKAM / AL HIJAMAH
Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah :
Siklus jam-an : rentang 2 jam sesudah makan
Siklus harian : antara jam 8.00 10.00 atau jam 13.00 15.00
SIklus mingguan : Senin, Selasa dan Kamis.
Siklus Bulanan : setiap tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah.
Tahunan : Bulan Syaban, untuk pengobatan preventif agar dibulan Ramadhan tubuh bugar dan dapat menyelesaikan berbagai aktifitas ibadah dengan sempurna di bulan yang penuh berkah.
Dari Abbdullah bin Masud Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: Waktu yang paling baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan Qomariyah). (Shahih Sunan At Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda: Hijamah sebelum makan pagi adalah paling ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal, menambah kekuatan hafalan orang-orang yang menghafal, siapa yang hendak melakukan pengobatan dengan hjamah, hendaklah dia melakukannya pada hari Kamis, atas nama Allah, Hindarilah hijamah pada hari Jumat, hari Sabtu dan hari Ahad.
Lakukanlah hijamah pada hari Senin dan Selasa. Hindari hijamah pada hari Rabu, karena itu merupakan hari ketika Ayyub di timpa bala. Penyakit lepra dan kusta tidak muncul melainkan pada hari rabu atau malam rabu. (Shahih Sunan Ibnu Majah, Al AlBany, 2/261).
Al Khallal berkata, Aku diberitahu oleh Ismah bin Isham, dia berkata, aku diberi tahu Hambal, dia berkata: Abu Abdullah Ahmad bin Hambal biasa melakukan hijamah kapanpun ketika darah bergejolak (tidak normal), dan kapanpun waktunya, (Ath Thibb An Nabawy, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 59).
Termuat di dalam Atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong (rentang 3 jam sesudah makan) merupakan pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.
Pengarang Al-Qanun, Ibnu Sina berkata: Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak diakhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar rembulan.
Secara ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan oleh para ulama itu merupakan waktu yang paling baik dan paling tepat untuk melakukan hijamah, karena saat itulah darah sedang tidak normal, maka waktu datangnya sakit adalah merupakan waktu yang paling tepat dan efektif, karena saat itulah darah sedang tidak normal.
LAKI-LAKI MEMBEKAM WANITA ATAU SEBALIKNYA
Ibnu Baththal berkata, Pengobatan dengan hijamah terhadap wanita hanya boleh dilakukan mahramnya, atau oleh para wanita yang memang dapat melakukannya, sebab tempat yang akan diobati tidak boleh disentuh oleh lain mahram.
Jadi, Hijamah terhadap wanita harus dilakukan oleh ahli hijamah wanita, hijamah terhadap laki-laki harus dilakukan oleh ahli hijamah laki-laki pula. Kalaulah harus dilakukan secara bersilang (karena mendesak, darurat) maka mahram harus menyertainya.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN BEKAM / AL HIJAMAH
Insya Allah semua penyakit dapat disembuhkan dengan hijamah, sesuai dengan pernyataan Nabi SAW, hijamah merupakan cara pengobatan & penyembuhan yang paling ideal. Menurut kajian medis modern hijamah dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, karena sel-sel darah putih tidak ikut keluar dari tubuh dan hanya sel-sel darah merah yang keluar. Adapun beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan hijamah berdasarkan penelitian ilmiah dan praktik langsung, yaitu :
1. Sakit kepala
2. Masuk angin
3. Migraine
4. Lumpuh setengah badan (hemiplegia)
5. Pendarahan pada otak
6. Encok (sciatica)
7. Sakit gigi, telinga, mata, hidung
8. Varices
9. Reumatik
10. Sakit tulang punggung
11. Wasir
12. Elephantiasis (kaki gajah)
13. Haid tidak teratur
14. Tumor
15. Sakit tenggorokkan
16. Sesak napas
17. Alergi; gatal-gatal, asma, bronchitis
18. Benjol-benjol di lengan dan paha
19. Dada berdebar-debar
20. Buang air kecil tanpa terkontrol
21. Sakit liver dan limpa
22. Kanker
23. Sembelit, lambung & pencernaan
24. Bisul
25. Asam Urat
26. Kolesterol
27. Impotensi
28. Penyumbatan pembuluh darah
29. Darah tinggi
30. Pundak pegal-pegal & kaku
31. Kaki & tangan kesemutan
BEBERAPA TITIK HIJAMAH
Dari Ibnu Abbas dia berkata: Nabi SAW berbekam pada kepalanya yang sering pusing-pusing. (HR. Bukhari)
Termuat di dalam Ash-Shahih, bahwa beliau berbekam pada kepalanya ketika dalam keadaan ihram, untuk menghilangkan pening yang ada di kepalanya.
Abu Naim menyebutkan di dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu: Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena menyembuhkan lima penyakit, salah satu diantaranya adalah lepra.
Di dalam hadits lain termuat: Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena menyembuhkan tujuh puluh dua penyakit. Segolongan dari mereka menganggapnya baik dan mengatakan bahwa hal itu bermanfaat terhadap exophthalmos, yaitu penonjolan bola mata, kelebatan alis, dan kelebatan bulu mata, disamping bermanfaat pula terhadap kotoran kelopak mata.
Termuat di dalam Sunan Abu Daud, dari Hadits Jabir, bahwa Nabi SAW berbekam pada pinggul beliau untuk menghilangkan kelesuan.
YANG PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
a. Jangan Melakukan Hijamah di Tempat :
Terbuka, seperti di halaman, di pinggir jalan.
Yang banyak debunya
Terlalu kuat hembusan angingnya: Jangan nyalakan kipas angin, blower AC
b. Alat-alat Hijamah harus Digunakan Untuk Satu Orang :
Pisau Penyayat, bisturi, surgical blade
Jarum (blood lancets)
Handglove (sarung tangan)
Kasa & Tisue
c. Cup (Gelas) dan Alat Hijamah Tidak Boleh di Gunakan untuk Orang lain :
Penyakit Kelamin : HIV, AIDS, Herpes Genitalis, Gonorhea
Hepatitis
Kecanduan Narkoba
Herpes
Pernah transfusi darah.
d. Bersihkan Cup (gelas) dengan:
Hidrogen peroxide (H2O2) / Perhidrol 3%.
Rendam dengan larutan Natrium Hipochlorida (NaOCl) 5,25% dengan perbandingan : 1ml NaOCl : 9 ml H2O.
Air mengalir
Alkohol 70%
Catatan : untuk mengencerkan larutan H2O2 kadar 50% menjadi 3% adalah = 3/50 x 1000 ml = 60 ml, artinya 940 ml H2O (Aqudes/Air Suling) + 60 ml H2O2 50% = 1000 ml H2O2 kadar 3%.
e. Awas …!!! Jangan Pergunakan :
1. Silet sebai alat penyayat, meskipun baru dan sudah
direndam di dalam alkohol atau diolesi alkohol,
berbahaya…!!! Minimal sangat merugikan praktik hijamah
secara umum.
2. Pisau biasa tanpa proses sterilisasi.
3. Tisue sebagai perbersih darah.
4. Kapas kecantikan sebagai pembersih darah.
5. Kain biasa, kaos, meskipun baru.
6. Jangan pula buang darah, kapas, kasa, tisu, jarum,
bisturi dan kasa serta sampah hijamah di tempat sampah,
tapi bakarlah…!
Perut adalah rumah bagi segala macam penyakit, dan penjagaan atas makanan adalah permulaan pengobatan. (HR. Ad Dailami).
Setiap penyakit ada obatnya, jika suatu obat tepat untuk suatu penyakit maka dengan seijin Allah penyakit itu akan sembuh (HR. Muslim)
Dan tatkala Nabi Ibrahim jatuh sakit beliau berkata :
Dan apabila akau sakit Dialah (Allah SWT) yang menyembuhkan aku. (QS. Asy-Syuara : 80).
Banyak ragam pengobatan & penyembuhan dengan hasil yang benar-benar nyata dan dapat dirasakan, berkat penemuan dan usaha manusia. Tapi adakah yang dapat mengalahkan pengobatan cara Nabi SAW, yang perkataannya hanyalah berdasarkan wahyu, tidak diucapkan menurut dorongan nafsu?
dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. An Najm : 3-4)
Ibnul Qayyim Berkata : Pengobatan cara Nabi tidak seperti layaknya pengobatan para ahli medis. Pengobatan cara Nabi dapat diyakini dan bersifat pasti, bernuansa Illahy berasal dari wahyu dan misykat nubuwah serta kesempurnaan akal (Pengobatan & Penyembuhan menurut wahyu Nabi SAW hal. 60).
Pengobatan & Penyembuhan Cara Nabi SAW ada empat macam :
1. Spiritual Illahiyah, doa dan dzikir atau dikenal dengan istilah Ruqyah Syariyah.
2. Materi Natural, yaitu obat alamiah bukan obat kimia sintetis, berupa resep-resep nabawy, seperti : madu, zam-zam, zaitun, habbatussauda, talbinah, kurma, jahe, bawang putih, timun, dll.
3. Bersifat Terapi, seperti : Hijamah, al kayy, pemijatan, usapan, dll.
4. Kombinasi dari ketiganya.
DEFINISI BEKAM / AL HIJAMAH
Dalam bahasa Melayu, hijamah biasa disebut bekam. Di masyarakat Jawa dan lainnya disebut kop atau cantuk. Di Sumbawa dan sekitarnya disebut tangkik atau batangkik. Dalam Bahasa Inggris disebutblood cupping ataublood letting. Dengan bahasa yang lebih ilmiah, cakupan yang lebih luas dan dengan pendekatan medis, kami menyebutnyaOxidant Drainage Therapyyang disingkat ODT.
Secara terminologis dapat dipahami, bahwa hijamah adalah: Pengeluaran darah kotor dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan melakukan penyedotan dan penyayatan pada bagian yang dimaksud.
Karena penggunaan istilah darah kotor untuk darah hijamah ini dapat dimaknai lain, misalnya darah haid wanita, maka kami lebih suka menyebutnya toxin atau racun. Tapi karena cakupan toxin ini terbatas, maka kami lebih suka menyebutnya oxidant.
Definisi Bekam/hijamah yang lebih luas
ialah metode pengobatan dengan penyedotan kulit di bagian-bagian tertentu untuk mengeluarkan racun, toxin dan oxidant dalam tubuh melalui torehan tipis pada pembuluh darah perifer
di kapiler pada lapisan epidermis.
Al Hijamah disebut juga kop, bekam, cantuk, besungu, cupping terapi (terapi gelas), blood letting.
Hijamah ada dua macam :
1. Hijamah Jaffah (bekam kering), hijamah hanya berupa cupping (penyedotan), yang prinsip kerjanya mengeluarkan angin dari tubuh.
Bekam Kering dibagi 2 macam :
a. Bekam tarik
b. Bekam luncur
c. Bekam magnit
2. Hijamah Damawiyyah (bekam basah), hijamah dengan cara mengeluarkan darah dari kulit yang sudah dicupping (disedot) sebelumnya. Rasulullah hanya mengenal cara yag kedua dan tidak mengenal cara pertama, dan cara mengeluarkan darah ialah dengan Syarthoh (sayatan).
BEBERAPA HADITS TENTANG BEKAM / AL HIJAMAH
1. Termuat di dalam Shahih Al-Bukhari, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW; beliau bersabda: Kesembuhan itu ada dalam tiga hal: sayatan hijamah (bekam), minum madu, dan sundutan dengan api. Tetapi aku melarang ummatku melakukan sundutan .
2. Sesungguhnya cara pengobatan kalian ang paling ideal adalah hijamah dan menggunakan al qusthul bahri. (Muttafaq alaihi).
3. Termuat dalam Sunan Ibnu Majah, dari Katsir Ibnu Salim, dia berkata: Aku mendengar Anas Ibnu Malik mengatakan: Telah bersabda Rasulullah SAW: Aku tidak melewati malaikat pada malam Isro Miroj, kecuali mereka mengatakan: Wahai Muhammad, perintahkanlah kepada ummatmu untuk berbekam .
4. Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah. (HR. Ibnu Majah & At Tirmidzi).
WAKTU UTAMA MELAKUKAN BEKAM / AL HIJAMAH
Waktu yang paling ideal untuk melakukan hijamah adalah :
Siklus jam-an : rentang 2 jam sesudah makan
Siklus harian : antara jam 8.00 10.00 atau jam 13.00 15.00
SIklus mingguan : Senin, Selasa dan Kamis.
Siklus Bulanan : setiap tanggal 17, 19, 21 dari bulan Qomariyah.
Tahunan : Bulan Syaban, untuk pengobatan preventif agar dibulan Ramadhan tubuh bugar dan dapat menyelesaikan berbagai aktifitas ibadah dengan sempurna di bulan yang penuh berkah.
Dari Abbdullah bin Masud Radhiyallahu Anhu, beliau berkata, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: Waktu yang paling baik bagi kalian untuk melakukan hijamah ialah pada tanggal 17, 19, dan 21 (dari bulan Qomariyah). (Shahih Sunan At Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda: Hijamah sebelum makan pagi adalah paling ideal. Hijamah itu dapat menambah kecerdasan akal, menambah kekuatan hafalan orang-orang yang menghafal, siapa yang hendak melakukan pengobatan dengan hjamah, hendaklah dia melakukannya pada hari Kamis, atas nama Allah, Hindarilah hijamah pada hari Jumat, hari Sabtu dan hari Ahad.
Lakukanlah hijamah pada hari Senin dan Selasa. Hindari hijamah pada hari Rabu, karena itu merupakan hari ketika Ayyub di timpa bala. Penyakit lepra dan kusta tidak muncul melainkan pada hari rabu atau malam rabu. (Shahih Sunan Ibnu Majah, Al AlBany, 2/261).
Al Khallal berkata, Aku diberitahu oleh Ismah bin Isham, dia berkata, aku diberi tahu Hambal, dia berkata: Abu Abdullah Ahmad bin Hambal biasa melakukan hijamah kapanpun ketika darah bergejolak (tidak normal), dan kapanpun waktunya, (Ath Thibb An Nabawy, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 59).
Termuat di dalam Atsar bahwa berbekam yang dilaksanakan pada waktu perut kosong (rentang 3 jam sesudah makan) merupakan pengobatan, pada waktu perut kenyang merupakan penyakit.
Pengarang Al-Qanun, Ibnu Sina berkata: Dianjurkan untuk tidak berbekam pada awal bulan, karena darah belum bergerak dan bergejolak. Juga tidak diakhir bulan karena darah telah berkurang. Melainkan pada pertengahan bulan di mana darah benar-benar telah bergejolak dan banyak karena banyaknya sinar rembulan.
Secara ilmiah dan medis, jika waktu-waktu yang ditetapkan oleh para ulama itu merupakan waktu yang paling baik dan paling tepat untuk melakukan hijamah, karena saat itulah darah sedang tidak normal, maka waktu datangnya sakit adalah merupakan waktu yang paling tepat dan efektif, karena saat itulah darah sedang tidak normal.
LAKI-LAKI MEMBEKAM WANITA ATAU SEBALIKNYA
Ibnu Baththal berkata, Pengobatan dengan hijamah terhadap wanita hanya boleh dilakukan mahramnya, atau oleh para wanita yang memang dapat melakukannya, sebab tempat yang akan diobati tidak boleh disentuh oleh lain mahram.
Jadi, Hijamah terhadap wanita harus dilakukan oleh ahli hijamah wanita, hijamah terhadap laki-laki harus dilakukan oleh ahli hijamah laki-laki pula. Kalaulah harus dilakukan secara bersilang (karena mendesak, darurat) maka mahram harus menyertainya.
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DENGAN BEKAM / AL HIJAMAH
Insya Allah semua penyakit dapat disembuhkan dengan hijamah, sesuai dengan pernyataan Nabi SAW, hijamah merupakan cara pengobatan & penyembuhan yang paling ideal. Menurut kajian medis modern hijamah dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, karena sel-sel darah putih tidak ikut keluar dari tubuh dan hanya sel-sel darah merah yang keluar. Adapun beberapa penyakit yang dapat disembuhkan dengan hijamah berdasarkan penelitian ilmiah dan praktik langsung, yaitu :
1. Sakit kepala
2. Masuk angin
3. Migraine
4. Lumpuh setengah badan (hemiplegia)
5. Pendarahan pada otak
6. Encok (sciatica)
7. Sakit gigi, telinga, mata, hidung
8. Varices
9. Reumatik
10. Sakit tulang punggung
11. Wasir
12. Elephantiasis (kaki gajah)
13. Haid tidak teratur
14. Tumor
15. Sakit tenggorokkan
16. Sesak napas
17. Alergi; gatal-gatal, asma, bronchitis
18. Benjol-benjol di lengan dan paha
19. Dada berdebar-debar
20. Buang air kecil tanpa terkontrol
21. Sakit liver dan limpa
22. Kanker
23. Sembelit, lambung & pencernaan
24. Bisul
25. Asam Urat
26. Kolesterol
27. Impotensi
28. Penyumbatan pembuluh darah
29. Darah tinggi
30. Pundak pegal-pegal & kaku
31. Kaki & tangan kesemutan
BEBERAPA TITIK HIJAMAH
Dari Ibnu Abbas dia berkata: Nabi SAW berbekam pada kepalanya yang sering pusing-pusing. (HR. Bukhari)
Termuat di dalam Ash-Shahih, bahwa beliau berbekam pada kepalanya ketika dalam keadaan ihram, untuk menghilangkan pening yang ada di kepalanya.
Abu Naim menyebutkan di dalam kitabnya Ath-Thibbun Nabawi, sebuah hadits marfu: Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena menyembuhkan lima penyakit, salah satu diantaranya adalah lepra.
Di dalam hadits lain termuat: Lakukanlah olehmu berbekam pada rongga kuduk, karena menyembuhkan tujuh puluh dua penyakit. Segolongan dari mereka menganggapnya baik dan mengatakan bahwa hal itu bermanfaat terhadap exophthalmos, yaitu penonjolan bola mata, kelebatan alis, dan kelebatan bulu mata, disamping bermanfaat pula terhadap kotoran kelopak mata.
Termuat di dalam Sunan Abu Daud, dari Hadits Jabir, bahwa Nabi SAW berbekam pada pinggul beliau untuk menghilangkan kelesuan.
YANG PENTING UNTUK DIPERHATIKAN
a. Jangan Melakukan Hijamah di Tempat :
Terbuka, seperti di halaman, di pinggir jalan.
Yang banyak debunya
Terlalu kuat hembusan angingnya: Jangan nyalakan kipas angin, blower AC
b. Alat-alat Hijamah harus Digunakan Untuk Satu Orang :
Pisau Penyayat, bisturi, surgical blade
Jarum (blood lancets)
Handglove (sarung tangan)
Kasa & Tisue
c. Cup (Gelas) dan Alat Hijamah Tidak Boleh di Gunakan untuk Orang lain :
Penyakit Kelamin : HIV, AIDS, Herpes Genitalis, Gonorhea
Hepatitis
Kecanduan Narkoba
Herpes
Pernah transfusi darah.
d. Bersihkan Cup (gelas) dengan:
Hidrogen peroxide (H2O2) / Perhidrol 3%.
Rendam dengan larutan Natrium Hipochlorida (NaOCl) 5,25% dengan perbandingan : 1ml NaOCl : 9 ml H2O.
Air mengalir
Alkohol 70%
Catatan : untuk mengencerkan larutan H2O2 kadar 50% menjadi 3% adalah = 3/50 x 1000 ml = 60 ml, artinya 940 ml H2O (Aqudes/Air Suling) + 60 ml H2O2 50% = 1000 ml H2O2 kadar 3%.
e. Awas …!!! Jangan Pergunakan :
1. Silet sebai alat penyayat, meskipun baru dan sudah
direndam di dalam alkohol atau diolesi alkohol,
berbahaya…!!! Minimal sangat merugikan praktik hijamah
secara umum.
2. Pisau biasa tanpa proses sterilisasi.
3. Tisue sebagai perbersih darah.
4. Kapas kecantikan sebagai pembersih darah.
5. Kain biasa, kaos, meskipun baru.
6. Jangan pula buang darah, kapas, kasa, tisu, jarum,
bisturi dan kasa serta sampah hijamah di tempat sampah,
tapi bakarlah…!
Sumber CoPas :
Semoga Bermanfaat
Ulletea
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terajring secara otomatis oleh spam filter