PBB Tarik Staf dari Republik Afrika Tengah

Posted by Unknown on December 29, 2012

Share on :

Foto: PBB Tarik Staf dari Republik Afrika Tengah
=================================

BANGUI, - PBB, Kamis (27/12/2012), tengah mengevakuasi stafnya dari Republik Afrika Tengah. Sementara pemerintah AS memperingatkan warganya segera meninggalkan negeri itu saat pasukan pemberontak sudah semakin mendekati ibu kota Bangui.

"Relokasi ini adalah langkah antisipasi untuk mengurangi jumlah staf jika situasi keamanan makin memburuk di Bangui," kata juru bicara PBB, Martin Nesirky.

"Pemberontak nampaknya sangat ingin menguasai ibu kota Bangui," tambah Nesirky.

Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kedutaan besar AS di Republik Afrika Tengah juga tengah mempersiapkan keberangkatan keluarga staf kedubes dan sebagian pegawai kedubes di Bangui.

Perancis juga telah mengerahkan pasukannya untuk melindungi kedutaan besarnya. Sebelumnya, warga Bangui melakukan unjuk rasa di depan kedubes Perancis menuntut agar mantan penjajah itu membantu mengusir pemberontak yang sudah menguasai sejumlah kota.

Dengan kekuasaan pemerintahan Presiden Francoise Bozize hanya terbatas di ibu kota Bangui, maka pasukan Chad yang dikirim pekan lalu merupakan satu-satunya penghalang pasukan pemberontak yang kini berada 300 km dari ibu kota.

"Kami menyerukan kepada seluruh putra putri Afrika Tengah, kepada seluruh anggota militer yang masih setia kepada rezim Francois Bozize untuk meletakkan senjata," demikian pernyataan koalisi pemberontak Saleka setelah merebut kota besar keempat dalam satu bulan.

"Demi melindungi warga sipil, kami tak lagi memandang perlu pertempuran untuk merebut Bangui karena sebenarnya Jenderal Francois Bozize sudah tak lagi mengendalikan negeri ini," tambah pemberontak.

Koalisi Saleka terbentuk dari sejumlah kelompok pemberontak yang menilai pemerintah Bangui tidak menghormati perjanjian damai 2007 dan 2011 yang menjanjikan bantuan finansial bagi anggota pemberontak yang menyerahkan senjata.

 
Sumber :
AFP
Editor :
Ervan Hardoko KOMPAS.com
BANGUI, - PBB, Kamis (27/12/2012), tengah mengevakuasi stafnya dari Republik Afrika Tengah. Sementara pemerintah AS memperingatkan warganya segera meninggalkan negeri itu saat pasukan pemberontak sudah semakin mendekati ibu kota Bangui.
"Relokasi ini adalah langkah antisipasi untuk mengurangi jumlah staf jika situasi keamanan makin memburuk di Bangui," kata juru bicara PBB, Martin Nesirky.

"Pemberontak nampaknya sangat ingin menguasai ibu kota Bangui," tambah Nesirky.

Sedangkan juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kedutaan besar AS di Republik Afrika Tengah juga tengah mempersiapkan keberangkatan keluarga staf kedubes dan sebagian pegawai kedubes di Bangui.

Perancis juga telah mengerahkan pasukannya untuk melindungi kedutaan besarnya. Sebelumnya, warga Bangui melakukan unjuk rasa di depan kedubes Perancis menuntut agar mantan penjajah itu membantu mengusir pemberontak yang sudah menguasai sejumlah kota.

Dengan kekuasaan pemerintahan Presiden Francoise Bozize hanya terbatas di ibu kota Bangui, maka pasukan Chad yang dikirim pekan lalu merupakan satu-satunya penghalang pasukan pemberontak yang kini berada 300 km dari ibu kota.

"Kami menyerukan kepada seluruh putra putri Afrika Tengah, kepada seluruh anggota militer yang masih setia kepada rezim Francois Bozize untuk meletakkan senjata," demikian pernyataan koalisi pemberontak Saleka setelah merebut kota besar keempat dalam satu bulan.

"Demi melindungi warga sipil, kami tak lagi memandang perlu pertempuran untuk merebut Bangui karena sebenarnya Jenderal Francois Bozize sudah tak lagi mengendalikan negeri ini," tambah pemberontak.

Koalisi Saleka terbentuk dari sejumlah kelompok pemberontak yang menilai pemerintah Bangui tidak menghormati perjanjian damai 2007 dan 2011 yang menjanjikan bantuan finansial bagi anggota pemberontak yang menyerahkan senjata.


Sumber :
AFP
Editor :
Ervan Hardoko KOMPAS.com



Sumber CoPas :

Terima Kasih ke FanPage Facebbok : Berita dunia
Semoga Bermanfaat
Ulletea

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terajring secara otomatis oleh spam filter