Duh! 80 Persen Anak Muda Indonesia Belum Tahu Soal HIV

Posted by Unknown on December 5, 2012

Share on :


 Jumlah pengidap HIV (Human immunodeficiency virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) nampaknya masih terus meningkat di Indonesia. Sayangnya, kalangan anak muda yang paling rentan terhadap infeksi HIV justru masih banyak yang tak mengenal HIV dengan baik.
 Indonesia memiliki sekitar 65 juta orang muda berusia 15-24 tahun atau sekitar 28 persen dari total penduduk sebesar 237 juta.
AIDS

 Anak muda berumur 15-24 tahun adalah kelompok paling rentan terhadap HIV. Usia ini sangat rentan terhadap infeksi HIV, karena terbukti pengidap AIDS sebagian besar berusia 20-29 tahun. Artinya orang-orang muda ini terinfeksi HIV pertama kali pada 5 tahun sebelumnya, yaitu antara usia 15-24 tahun.
 Penyebaran HIV terutama pada kaum muda telah mencapai trend yang mengkhawatirkan. Jika akses terhadap pendidikan seksual dan pelayanan terhadap kesehatan reproduksi tidak terpenuhi, maka remaja dan kaum muda terutama perempuan berhadapan dengan tantangan yang menakutkan terhadap infeksi penyakit seksual seperti HIV, kekerasan, eksploitasi, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi yang tidak aman dan kematian saat melahirkan.
 Sayangnya dari data Kementerian Kesehatan tahun 2012, baru ada 20,6 persen anak muda usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang HIV dan AIDS.
 "Terlalu kecil hanya 20,6 persen. Artinya sekitar 80 persen anak muda belum tahu dan masih berisiko (terhadap HIV)," jelas Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi, dalam acara temu media Pekan Kondom Nasional 2012 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (5/12/2012).
 Untuk melindungi kaum muda dari bahaya HIV dan AIDS, Menkes menuturkan bahwa 5 Kementerian telah sepakat mengeluarkan keputusan bersama untuk mencegah penularan HIV dan AIDS dari hulu, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Budaya, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial dan Kementerian Agama.
 Pencegahan HIV dan AIDS di hulu ditujukan pada anak-anak muda dengan memberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi, pendidikan agama, moral dan juga tentang Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif).
 "Ini untuk melindungi anak-anak muda Indonesia agar tidak berperilaku berisiko, seperti ketularan penyakit kelamin atau mengalami kehamilan yang tidak diinginkan," tegas Menkes.
 (detik/5/12/12)

Sumber COPAS :


Terima Kasih ke FanPage Facebbok : Koran FB 

Semoga Bermanfaat
Terima Kasih
Ulletea

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terajring secara otomatis oleh spam filter