Imigran Gelap Hidup Ketakutan di Yunani

Posted by Unknown on December 17, 2012

Share on :

ATENA - Berhimpit-himpitan di sebuah apartemen kecil di Atena sepanjang hari, terancam tertangkap dengan risiko dipenjarakan atau dipukuli. Itulah yang kini dihadapi Eugene Manaa (29), pria imigran gelap asal Kamerun, Afrika di Yunani.
Imigran Gelap Hidup Ketakutan di Yunani
===================================

ATENA - Berhimpit-himpitan di sebuah apartemen kecil di Atena sepanjang hari, terancam tertangkap dengan risiko dipenjarakan atau dipukuli. Itulah yang kini dihadapi Eugene Manaa (29), pria imigran gelap asal Kamerun, Afrika di Yunani.

"Hidup tidak hanya sulit tetapi mustahil," kata Manaa, yang baru saja lepas dari penjara di Pulau Kreta karena memasuki Yunani secara ilegal.

"Tidak ada pekerjaan, tidak ada uang, tidak ada tempat tinggal. Semuanya mustahil," kata Manaa.

"Kami sebanyak 15 orang berdesakan di sebuah apartemen dan terancam patroli polisi yang memeriksa setiap sudut kota. Kami jadi sasaran rasisme dan tidak bisa pergi ke negara lain."

Manaa adalah salah satu dari 10.000 orang imigran gelap. Dia berangkat ke Eropa lewat Yunani karena mendambakan perbaikan hidup. Namun, mereka menemukan keadaan tersulit.

Resesi, kebangkrutan, dan pengangguran di Yunani telah menciptakan sikap permusuhan terhadap imigran yang diangap telah mengambil alih pekerjaan warga Yunani. Aparat kini sibuk memeriksa imigran ilegal dan mereka yang tertangkap langsung ditahan.

Sudah 61.000 orang imigran yang diperiksa dan 4.000 orang lagi ditangkap. "Jika Anda keluar membeli roti ada kemungkinan tertangkap. Itu saya alami," kata Eric, seorang imigran asal Pantai Gading, yang baru saja keluar dari penjara di Korintus.

Mereka juga terancam sikap rasis dari sebuah kelompok nasionalis neo-Nazi. Kelompok ini gencar memburu imigran seperti memburu kambing hingga ke pojok-pojok kota. Beberapa imigran telah menjadi sasaran pemukulan dari kelompok ini. Mereka juga sering mendapatkan ejekan.

"Hai pria kulit hitam, mengapa kamu ada di sini Eugene," kata seorang imigran kulit hitam menirukan salah satu contoh cercaan.

Sebagian dari mereka telah meminta tolong kepada sanak saudara di negara asal agar bisa membelikan tiket pulang. Menjumpai sanak saudara yang sudah duluan tinggal di Eropa pun sudah tidak diperbolehkan.

Sumber :AFP
Editor :Marcus Suprihadi, KOMPAS.com
"Hidup tidak hanya sulit tetapi mustahil," kata Manaa, yang baru saja lepas dari penjara di Pulau Kreta karena memasuki Yunani secara ilegal.

"Tidak ada pekerjaan, tidak ada uang, tidak ada tempat tinggal. Semuanya mustahil," kata Manaa.

"Kami sebanyak 15 orang berdesakan di sebuah apartemen dan terancam patroli polisi yang memeriksa setiap sudut kota. Kami jadi sasaran rasisme dan tidak bisa pergi ke negara lain."

Manaa adalah salah satu dari 10.000 orang imigran gelap. Dia berangkat ke Eropa lewat Yunani karena mendambakan perbaikan hidup. Namun, mereka menemukan keadaan tersulit.

Resesi, kebangkrutan, dan pengangguran di Yunani telah menciptakan sikap permusuhan terhadap imigran yang diangap telah mengambil alih pekerjaan warga Yunani. Aparat kini sibuk memeriksa imigran ilegal dan mereka yang tertangkap langsung ditahan.

Sudah 61.000 orang imigran yang diperiksa dan 4.000 orang lagi ditangkap. "Jika Anda keluar membeli roti ada kemungkinan tertangkap. Itu saya alami," kata Eric, seorang imigran asal Pantai Gading, yang baru saja keluar dari penjara di Korintus.

Mereka juga terancam sikap rasis dari sebuah kelompok nasionalis neo-Nazi. Kelompok ini gencar memburu imigran seperti memburu kambing hingga ke pojok-pojok kota. Beberapa imigran telah menjadi sasaran pemukulan dari kelompok ini. Mereka juga sering mendapatkan ejekan.

"Hai pria kulit hitam, mengapa kamu ada di sini Eugene," kata seorang imigran kulit hitam menirukan salah satu contoh cercaan.

Sebagian dari mereka telah meminta tolong kepada sanak saudara di negara asal agar bisa membelikan tiket pulang. Menjumpai sanak saudara yang sudah duluan tinggal di Eropa pun sudah tidak diperbolehkan.

Sumber :AFP
Editor :Marcus Suprihadi, KOMPAS.com



Sumber CoPas :

Terima Kasih ke FanPage Facebook : Berita dunia
Semoga Bermanfaat
 Ulletea

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terajring secara otomatis oleh spam filter