Penyanyi Solo Lebih Berisiko Cepat Meninggal

Posted by Unknown on December 22, 2012

Share on :

Foto: Penyanyi Solo Lebih Berisiko Cepat Meninggal
==============================

LONDON - Ada istilah musik rock'n roll tak pernah mati. Tetapi hal ini tidak berlaku, bagi mereka yang berprofesi sebagai penyanyi, termasuk penyanyi rock'n roll.

Sebuah studi yang dikeluarkan di London, Inggris, memastikan pada musisi pop dan rock cenderung lebih cepat berisiko meninggal dunia, dibandingkan dengan dengan orang kebanyakan.

Periset dari John Moores University di Liverpool, Inggris, dalam laporannya yang dikutip kantor berita AP, Kamis (20/12/2012), menyebutkan, pemusik lebih cenderung meninggal lebih cepat. Risiko ini lebih dua kali pada penyanyi solo, dibandingkan kalau dia itu penyanyi dalam grup band.

Studi ini dilakukan pada 1.489 bintang penyanyi rock dan pop, menjadi terkenal antara tahun 1956 dan tahun 2009. Tidak disebutkan nama-nama penyanyi itu. Hanya dikatakan, mereka ini menderita "Ancaman kematian lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian manusia kebanyakan".

Disebutkan juga, seorang bintang penyanyi rock atau pop di Amerika Serikat cenderung meninggal dunia lebih cepat, dibandingkan dengan rekan-rekannya di Inggris.

Pemimpin periset, Mark Bellis, berspekulasi mengapa penyanyi solo lebih cenderung meninggal dunia lebih awal dari penyanyi dalam band, karena anggota band lainnya memberikan dukungan pada waktu-waktu yang penuh tekanan.

Hasil riset ini dipublikasikan di jurnal daring BMJ Open pada hari Kamis. Tidak disebutkan, bagaimana dengan para penyanyi rock atau pop di negara-negara lainnya termasuk Indonesia.

 
Editor :
Agus Mulyadi, KOMPAS.com

==============================

LONDON - Ada istilah musik rock'n roll tak pernah mati. Tetapi hal ini tidak berlaku, bagi mereka yang berprofesi sebagai penyanyi, termasuk penyanyi rock'n roll.

Sebuah studi yang dikeluarkan di London, Inggris, memastikan pada musisi pop dan rock cenderung lebih cepat berisiko meninggal dunia, dibandingkan dengan dengan orang kebanyakan.

Periset dari John Moores University di Liverpool, Inggris, dalam laporannya yang dikutip kantor berita AP, Kamis (20/12/2012), menyebutkan, pemusik lebih cenderung meninggal lebih cepat. Risiko ini lebih dua kali pada penyanyi solo, dibandingkan kalau dia itu penyanyi dalam grup band.

Studi ini dilakukan pada 1.489 bintang penyanyi rock dan pop, menjadi terkenal antara tahun 1956 dan tahun 2009. Tidak disebutkan nama-nama penyanyi itu. Hanya dikatakan, mereka ini menderita "Ancaman kematian lebih tinggi dibandingkan tingkat kematian manusia kebanyakan".

Disebutkan juga, seorang bintang penyanyi rock atau pop di Amerika Serikat cenderung meninggal dunia lebih cepat, dibandingkan dengan rekan-rekannya di Inggris.

Pemimpin periset, Mark Bellis, berspekulasi mengapa penyanyi solo lebih cenderung meninggal dunia lebih awal dari penyanyi dalam band, karena anggota band lainnya memberikan dukungan pada waktu-waktu yang penuh tekanan.

Hasil riset ini dipublikasikan di jurnal daring BMJ Open pada hari Kamis. Tidak disebutkan, bagaimana dengan para penyanyi rock atau pop di negara-negara lainnya termasuk Indonesia.


Editor :
Agus Mulyadi, KOMPAS.com


Sumber CoPas :

Terima Kasih ke FanPage Facebbok : Berita dunia
Semoga Bermanfaat
Ulletea

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada. Komentar yang mengarah ke tindakan spam akan dihapus atau terajring secara otomatis oleh spam filter